Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?
Para
warga di Gang Gasera, Kemiling Raya, Bandar Lampung membentuk suatu perkumpulan
Remaja Islam Masjid (RISMA) yang diberi nama Gen X78. Sejak dibentuk pada
tanggal 26 Agustus 2014, sedikitnya ada 30 anggota yang masih aktif sampai saat
ini. Gen X78 didirikan dengan tujuan untuk memberikan wadah bertukar ilmu serta
menjalin silaturahmi diantara generasi muda.
Untuk
kegiatan rutin, Gen X78 mengadakan yasinan setiap malam sabtu. Selain itu,
disetiap acara besar seperti isra miraj, maulid nabi, ulang tahun kemerdekaan
RI, dan acara besar lainnya, Gen X78 mengerahkan anggotanya untuk bergotong
royong mensukseskan acara tersebut.
Ketua
Gen X78 Dimas Gatra Pramestha Sadewo mengapresiasi anggotanya yang masih aktif
turut serta dalam setiap kegiatan. “Tidak ada salahnya meluangkan waktu satu
jam untuk yasinan bareng, berdiskusi mengenai perkembangan kampung, dan saling
bertukar pikiran. Kalau bukan kita yang membangun kampung ini, lantas siapa
lagi?” ujarnya.
Fradila
Afrilia selaku sekretaris Gen X78 menuturkan pentingnya ada perkumpulan ini. “Kita
hidup bertetangga, jadi penting untuk saling mengenal antar warga dan membangun
silaturahmi. Jangan jadi generasi muda yang acuh dengan lingkungan sekitar.
Boleh kita bergaul diluar, paham teknologi modern, tetapi kita juga harus sadar
bahwa yang pertama akan membantu kita ketika ada kesulitan adalah orang
terdekat dilingkungan kita. Selain itu, kehidupan modern dan religinya juga
harus balance. Itu kan untuk bekal
kita juga kedepannya.” Kata Dila yang ditemui dikediamannya.
Senyum Dan Sapa Sebagai Kunci Utama
Banyak
generasi muda dilingkungan rumah kita yang bisa dijadikan sebagai penerus
RISMA. Tetapi tak jarang diantara mereka yang malu atau ragu untuk bergabung
karena, mereka tidak kenal dengan orang-orang didalam perkumpulan tersebut.
Dimas dan kawan-kawan berinisiatif untuk mendatangi rumah-rumah warga untuk
mengajak anak-anak remaja dilingkungan Gang Gasera agar mau bergabung dengan
mereka. Biasanya mereka mampir ke rumah warga, kemudian langsung menemui para
orangtua dengan menjelaskan tujuan kedatangan mereka, atau sekedar
bersilaturahmi saja dengan pemuda-pemudi yang terlihat jarang bersosialisasi
dengan lingkungannya.
Dimas
mengatakan, “Saya biasanya kalau dalam perjalanan solat ke masjid atau kalau
mau kumpulan, suka bertemu anak kecil atau remaja-remaja seumuran saya atau
yang dibawah saya. Ya saya sapa, saya tanya mau kemana. terus kalau mereka
sekedar lewat atau lagi duduk-duduk, saya ajak aja ke masjid untuk solat bareng
atau ikut yasinan. Kadang ada juga anak sekolah dasar (SD) yang lagi main
diluar, saya ajak ke masjid. Awalnya mereka cuma diam dan memperhatikan, tetapi
perlahan mereka mulai tertarik untuk ikutan baca yasin.” kata dia.
Budaya
senyum dan saling sapa juga ditanamkan oleh Dimas kepada anggotanya. Karena
dijaman yang serba canggih ini, tak jarang manusia menjadi manusia yang tidak
memperdulikan sekitarnya. Mereka hidup masing-masing dan tidak mengenal
tetangganya.
Harapannya
seusai kegiatan rutin dan kegiatan lainnya yang pernah mereka laksanakan, rencana
Gen X78 untuk mengadakan safari pengajian dengan melakukan kunjungan ke
beberapa RISMA lainnya dapat menjalin kekeluargaan antar RISMA serta dapat
saling bertukar pikiran mengenai kemajuan generasi muda Lampung.
Facebook : Retno Windaryani Cahyaningrum
Komentar
Posting Komentar