Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Dear Kala,

Gambar
Dear, my daughter Kala. Mama ga pernah anggap Kala sebagai suatu musibah atau apapun yang orang lain bilang. Mama bersyukur Kala ada didunia ini untuk nemenin mama supaya mama ga kesepian lagi. Mungkin tanpa sepengetahuan kita, banyak orang yang sebenarnya menyesali dengan kehadiran Kala, tapi buat mama Kala adalah anugerah yang sangat berharga. Sampai kapanpun, mama akan selalu menjaga dan merawat Kala sekuat tenaga mama. Mama ingin Kala tumbuh tidak seperti mama. Kala harus tumbuh tanpa harus merasa kekurangan kasih sayang. Mama janji, Kala tidak akan kekurangan kasih sayang dan perhatian. Apapun yang Kala mau dan Kala inginkan akan mama penuhi. Kala harus jadi anak yang kuat, jadi anak yang hebat, jadi anak yang baik. Tunjukkan pada semua orang kalau dengan lahirnya Kala, akan membawa perubahan yang baik. Bisa membanggakan semua orang. Kala satu-satunya harta yang mama punya. Cuma Kala yang sayang dan mau menemani mama. Tidak ada satupun didunia ini yang lebih berarti dibandin

Kenapa Tuhan?

Terkadang gue bertanya kenapa Tuhan ciptain gue didunia ini sedangkan orang sekitar gue ga menginginkan kehadiran gue. Dari gue kecil sampai sekarang, ga pernah bisa buat bahagia orang sekitar gue. Selalu masalah dan masalah yang gue timbulin. Sampai pertengkaran papa mama pun mama bilang itu salah gue. Saudara-saudara mama semua bilang itu salah gue. Padahal gue cuma mau nunjukin kebenarannya apa yang dilakuin sama nyokap gue. Sampai Kala hadir pun Aziz selalu bilang itu salah gue. Dimata semua orang apa yang gue lakuin ga pernah ada yang bener, ga pernah becus, dan pasti selalu nyusahin orang. Gue lahir seperti sebuah kesialan buat orang yang ada di sekitar gue. Sehina itukah gue? Gue bener-bener ngerasa hidup gue ga berguna. Semua yang gue lakuin sia-sia. Apapun yang gue lakuin ga pernah bikin orang sekitar gue bahagia. Ga ada sedikitpun bikin orang sekitar gue ngerasa bangga atau bahagia dengan apa yang gue lakuin. Mungkin kalo gue mati, mereka bakal tenang hidupnya. Ga per

Hidup baru dan ke Anj*ngannya

Hai, ini cerita gue dengan kehidupan baru gue. Ada suka dan duka, dan ada tangis yang gue sendiri juga ga tau apakah itu tangisan bahagia atau justru sebaliknya. Awal bulan maret tahun 2019 adalah awal gue memulai hidup baru. Tidak lagi bersama papa, mama, dan bagus, atau keluarga gue yang lainnya. Pada bulan ini gue melepas masa lajang bersama seorang laki-laki bernama Abdul Aziz yang gue kenal dari salah satu media sosial. Sedikit cerita, aziz adalah sosok yang pendiam dan tidak banyak bicara. Ia hanya bicara seperlunya saja dan lebih banyak mendengarkan. Tapi sebenarnya aziz adalah laki-laki yang jahil, manja, penyayang, dan sabar. Dari awal kenal sampai detik ini berumah tangga, semua keperluannya gue yang siapkan. Dari awal kenal gue yang suka marah-marah dan ngambek, Aziz selalu sabar. Dalam perjalanan hidup bareng Aziz, banyak banget rintangannya. Mulai dari sifat dan karakter gue dengan aziz yang sangat bertolak belakang, perbedaan budaya antara keluarga gue dan keluarga A