Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Kiamatkah besok?

Gue berada dalam masa dimana yang bercadar dan berjenggot dibilang teroris, yang menjalankan sunah dibilang sok suci, sedangkan yang memamerkan aurat dipuja-puji. Dunia macam apa ini? Dulu orangtua berbangga-bangga ketika anaknya masuk pesantren, padahal anaknya gam au. Lah sekarang? Anaknya yang minta, orangtuanya tidak memperbolehkan dengan alasan sulit mencari kerja. Bapak dan ibu sehat? Dulu orangtua memperbolehkan anaknya menikah muda agar terhindar dari zina, sekarang orangtua berbangga-bangga ketika anaknya “PACARAN” dengan dokter, arsitek, pengusaha, dll. Dulu orangtua yang mengontrol anaknya supaya tidak terlalu sering hangout, sekarang anak dan orangtua saingan biar terkenal dimana-mana. Dulu komunikasi anak dan orangtua terjaga oleh interaksi social yang mereka bangun, seperti bermain bersama, berbagi pengalaman, bercerita, dll. Sekarang? Orangtua dan anak dipisahkan oleh gemerlapnya dunia. Dipisahkan oleh kesibukan dunia, diperbudak zaman, dan tak lagi sehangat dulu.

Bersatulah wahai muslim, kalian itu satu !!!

Islam itu indah. Sedangkan dunia ini terlalu kejam…. Antar saudara muslim sudah saling menyalahkan. Bahkan para ulama saling bersikeras bahwa pendapat masing-masing yang paling benar. Kita bukan orang yang baik, bukan orang yang mengerti etika, bukan orang yang jujur dalam berkata, bukan orang yang tulus dalam berbuat, dan bukan orang yang yang mengerti agama. Tetapi, apa salah ketika ingin kehidupan ini menjadi lebih baik? Apa salah ketika mencoba menjadi orang baik? Ketika Tuhan saja Maha Pemaaf, justru umat-Nya yang bertindak seolah mereka hakim yang paling adil. Ini yang agama ajarkan? Ini yang Tuhan perintahkan untuk memperolok saudara muslimnya yang ingin hijrah, menghina saudaranya ketika bersalah? Tidak lelah ketika diantara kita saling menjatuhkan dibelakang, diantara kita saling menebar kebencian, diantara kita saling membongkar keburukan, diantara kita saling menyalahkan, dan masih banyak lagi masalah yang muncul akibat budaya “JUDGED”. Padahal, perbedaanlah yan